google cloud platform gpc adalah Google Cloud Platform atau disingkat GCP adalah layanan dari google tentang public cloud computing yang terdiri dari beragam layanan. diantara layanan nya adalah
Google Compute Engine
Google App Engine
Google Cloud Storage
Google Container Engine
Google Cloud Platform Service dapat diakses oleh software developer, DevOps, Sys admin dan profesional IT lainnya menggunakan piblic internet atau melalui koneksi jaringan dedicated lain nya. Lalu apa dan bagaimanakah GCP serta layanan-layanan nya? ikuti event seminar gratis dari Cloud Ace berikut :
Topik Seminar :
– Pengenalan GCP – Perbedaan antara GCP, AWS & Azure – Demo GCP – Sesi Q & ATanggal : 11 April 2019 Pukul : 10:00-12:00 Tempat : Horaios Malioboro Hotel Jalan Gowongan Kidul No. 57, Gedongtengen, Yogyakarta, Yogyakarta Province, Indonesia, 55271 E-mail : id@cloud-ace.com
fungsi webhook ini untuk mencatat pesan pengiriman kak apabila fitur yg digunakan adalah API fitur ini bisa di pakai untuk menangkap pesan yg masuk ke WA. sehinggan bisa di kembangkan ke autoresponder pesan yg masuk ke WA akan di kirim kan url yg di set di webhook
2017 Dunia Coding di hebohkan dengan rilisnya bahasa baru dari google. Bahasa untuk men-develop aplikasi mobile multi platform Android dan IOS. FLUTTER ikut meramaikan kancah persaingan antar bahasa pemrograman di platform mobile device. Dengan sekali coding hasilnya dapat berjalan di android dan IOS. Tentu setiap framework mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada ulasan kali ini kita bahas tentang Flutter dan React Native yang notabene sedang popular dan banyak dipakai.
1. Vendor Developer
Seperti yang kita tahu bersama bahwa 2 framework ini di develop oleh 2 raksasa yakni Flutter oleh Google dan React Native oleh Facebook. Sangat menjanjikan.
2. Initial Release
React Native rilis tahun 2015 otomatikeli dia lebih tua dan sewajarnya lebih banyak pengalaman nya. Sedangkan Flutter 2017, walaupun baru kemaren namun perkembangan nya bisa dibilang pesat.
3. Language
Javascript adalah bahasa yang dipakai React Native. Ini menjadi poin plus tersendiri karena javascript sudah dikenal sejak lama dan banyak yang menguasai sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalam mempelajarinya. Sedangkan Flutter menggunakan Dart, bahasa baru yang mudah digunakan bagi developer yang terbiasa dengan OOP seperti C++ dan Java.
4. Learning Curve
React Native sepertinya mendapat poin plus untuk ini karena menggunakan javascript sebagai base nya.
5. Platform
Sama2 multi platform. draw
6. Simulator
Sama2 punya hot reload yang memungkinkan untuk live coding melihat hasil nya.
7. Reusable Code
Flutter membuat developer menjadi mudah karena dapat melakukan reuse existing code. Sedangkan pada React Native meskipun dapat reusable code namun lebih mudah di Flutter
8. Code Style
Flutter dikenal dengan simplicity nya. Sedangkan React Native dikenal dengan Ready to Use componen nya.
9. Development Time
Tergantung developer, Flutter dengan simplicity dan reuse code nya. React Native dengan ready to use library nya.
10. Stability
Karena Flutter lahirnya kalah cepet ya wajar kalo React Native lebih stabil.
11. Performance
Nah, Flutter ini direct component to device loo. Sedangkan React Native pake layer javascript.
12. Library
Sama sama Banyak
13. Time to Reach Market
Tergantung developer juga. Flutter cocok buat prototyping. React Native cocok buat longterm karena lebih stabil dan mature
14. Popularity
Otomatis React Native lebih populer wong lahir duluan. Namun Flutter sudah hampir menyusul loo.
15. Community
Kalo sekarang banyakan React Native
16. Documentation
Flutter Rapi dan update jadi bagi developer pemula mudah belajar. Sedangkan react kurang terorganisir tapi up to date.
17. Used By
Sama sama dipakai perusahaan-perusahaan besar.
Berikut ringkasan komparasi dari 2 jawara mobile apps builder framework.
Flutter
83
Faktor
87
React Native
Google
5
Developers
5
Facebook
2017
4
Initial Release
6
2015
Dart
5
Language
5
JavaScript
Need learning Dart
4
Learning Curve
6
Famous Javascript
Android and iOS
5
Platform
5
Android and iOS
Stateful Hot Reload
5
Simulator
5
Hot Reload
Yes
6
Reusable Code
4
Reuse but restrict few component
Simplicity
6
Code Style
4
More Strict
More time, but reusable code
4
Dev Time
6
Ready to use component
Trying to Stable
4
Stability
6
Mature, older
Direct with native component
6
Performance
4
Use Javascript Layer
Many
5
Library
5
Many
Fast, Cocok untuk protitype
5
Time to Reach Market
5
Longterm lebih matur
60k github
4
Popularity
6
76k github
fast growt
4
Community
6
Large already
Rapi dan up to date
6
Documentation
4
Kurang rapi tapi up to date
Alibaba, Reflectly, Tencent, Hamilton Musical, Google Greentea, JD Finance, Abbey Road Studios, etc
Hi gaess, tau g ubuntu 19.04 rilis kemaren lo…. tepatnya tanggal 18 April 2019. Berita super buat para pecinta linux terkhusus ubuntu, distro seribu umat.. hihi.
Ubuntu 19.04 codename Disco Dingo rilis tentunya bukan tanpa apa2, namun ada sesuatu yang wow dan baru dan pembaruan. Simak video berikut ini untuk melihat fitur apa aja yang cool abizzz.. hehe
Sudah liat video nya? coba kita bredel one by one top fitur nya.
1. Default Wallpaper
yang pengen download klik tombol ini ya gaes
2. The default Yaru theme supports lebih banyak aplikasi
Salah satu fitur utama Ubuntu 18.10 adalah tema default baru yang mengkilap bernama Yaru.Namun, tema tersebut tidak mendukung ikon untuk sejumlah aplikasi pihak ketiga.Ikon reguler dari aplikasi ini tidak menyatu dengan tema lainnya.
Nah, Yaru sekarang diperluas dan mendukung lebih banyak aplikasi pihak ketiga.Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini, semuanya terlihat jauh lebih cantik sekarang:
3. GNOME 3.32
GNOME 3.32 adalah default desktop environment di Ubuntu 19.04.Sementara GNOME 3.32 memiliki banyak fitur baru, Anda tidak akan mendapatkan semuanya dalam versi khusus GNOME yang disediakan oleh Ubuntu.
Sebagai contoh, fractional scaling untuk fitur HiDPI dari GNOME 3.32 masih tersembunyi di Ubuntu 19.04.Peningkatan GNOME juga tidak ada di Ubuntu Software Center.Ikon dan tema jelas diganti oleh Yaru kustom themes Ubuntu sendiri.
Ubuntu 19.04 mempertahankan beberapa fitur dari versi GNOME sebelumnya seperti global app menu. Beberapa fitur lain sebenarnya dari GNOME 3.32.
4. Application permission control
Jika Anda menggunakan smartphone Android / iOS, Anda mungkin mengetahui per-application based permission control. GNOME 3.32 membawa kontrol ini ke desktop Ubuntu.
Anda dapat melihat aplikasi mana yang memiliki akses ke resource apa pada sistem Anda. Anda dapat mengizinkan(allow) atau menolak (deny) akses ke resource tertentu.
5. Sedikit improvements pada Terminal app
Ada beberapa perubahan kecil pada tampilan terminal default di Ubuntu 19.04. Opsi tab baru lebih menonjol dengan tombol pencarian.
6. Live patching gets the highlight
Ubuntu baru-baru ini memperluas opsi tambalan langsung ke pengguna desktop. Dengan patch langsung, Anda tidak perlu me-restart sistem Anda setelah update kernel.
Anda dapat mencarinya opsi live patching disorot di Ubuntu 19.04 pada menu tab khusus di software & update.
7. Granular control on the Night Light
Night Light bukan fitur baru di desktop GNOME. Namun, sekarang Anda dapat menyesuaikan ‘warmness‘ atau intensitas night light sesuai keinginan Anda.
8 .Revamped audio settings
setting audio lebih fresh
9. Linux Kernel 5.0
Ubuntu 19.04 menggunakan Linux Kernel 5.0 harapannya dukungan terhadap hardware lebih baik terutama pada graphics card.
10. Mesa 19.0
Kabar gembira bagi AMD users, Open Source graphics library Mesa naik versi 19 di Ubuntu 19.04. Monggo dicoba
11. Under the hood performance improvement
Peningkatan di Ubuntu 19.04 mungkin tidak dapat Anda lihat namun pasti dapat anda merasakan. Scrolling dan window snapping lebih halus. File di indeks (indexing) jadi pencarian file dalam pencarian GNOME lebih cepat sekarang.
Upgrade to Ubuntu 19.04
Pertama tama, periksa versi Ubuntu yang Anda gunakan. Jika Anda menggunakan Ubuntu 18.10 Cosmic Cuttlefish, Update ke Ubuntu 19,04 pastikan koneksi internetnya baik. Ubuntu 18.10 rilis jangka pendek dan akan berakhir pada Juli 2019 jadi segera upgrade ke 19.04
Ubuntu 19.04 adalah rilis dengan dukungan jangka pendek dan akan didukung hingga Januari 2020. Jika Anda menggunakan Ubuntu 18.04 LTS yang akan didukung hingga 2023, Anda harus melewati rilis ini. Anda tidak dapat update langsung ke 19.04 dari 18.04. Anda harus update ke 18.10 pertama lalu ke 19,04. Itu memakan waktu dan tidak disarankan untuk melompat dua versi seperti ini. Anda dapat menginstal ulang Ubuntu dan mengganti 18.04 dengan 19.04.
Karena 19.04 masih beta dalam pengembangan, disarankan jangan di gunakan dulu di mesin production lebih baik di Virtualbox atau VMWare.
lihat juga cara redirect dengan nginx disini ada juga tool online untuk konversi disini
About the htaccess to nginx converter winginx.com The service is to convert an Apache’s .htaccess to nginx configuration instructions. First of all, the service was thought as a mod_rewrite to nginx converter. However, it allows you to convert some other instructions that have reason to be ported from Apache to nginx. Note server instructions (e.g. php_value, etc.) are ignored. The converter does not check syntax, including regular expressions and logic errors. Please, check the result manually before use.
I’m having no luck converting htaccess rules to nginx rewrite. I’ve checked out the NginxRewriteModule documentation and have a few done, but the more complicate ones I’m at a loss for. Here’s what I’m looking at:
Silahkan pilih versi yang akan di download. Pastikan bahwa versi yang dipilih mendukung aplikasi yang akan kita bangun. Selain itu sesuaikan juga OS yang digunakan. Dalam tutorial ini kita install di OS windows. Kali ini kita pilih download versi 7.2.17
tunggu sampai download selesai. Jika sudah jalankan file tersebut untuk mulai proses instalasi.
2. Instalasi XAMPP
Jalankan file tersebut dengan doublie klik atau tekan enter.
Pilih lokasi directory tempat file-file akan di install. Misal kita pilih D:\xampp klik next > next > finish. Selanjutnya jalankan file
HALog adalah tool simple namun powerful untuk menganalisa HaProxy log. yuk lets try…
Instalasi
cd /usr/src
wget http://haproxy.1wt.eu/download/1.5/src/devel/haproxy-1.5-dev11.tar.gz
tar xzf haproxy-1.5-dev11.tar.gz
cd haproxy-1.5-dev11/contrib/halog
make
cp halog /usr/bin/
Get number of requests treated by the server (columns “tot_req”)
Apabila setelah customer membayar wowoa dan kita mengganti status pembayaran dari pending payment/on Hold ke completed dan ketika di cek di log terjadi error sperti ini
ada 2 kemungkinan. 1. Tidak ada simbol renewal
2. Karena tanggal next payment nya tidak terisi sperti ini
solusi nya isi tanggal next payment dan hilang kan tanggal end date dan tampilan harus sperti ini
Ketika anda punya broken link yang ingin supaya link nya dapat dipakai lagi, semisal karena sudah terindex oleh google. Bisa juga karena web anda sedang maintenance sementara sehingga redirect kehalaman maintenance agar pengunjung dapat info. Okey… disini saya anggap temen2 sudah tau apa itu file htaccess, karena kita akan langsung kepada intinya. Bagi yang belum mengetahui tentang htaccess bisa baca-baca disini.
Bagaimana caranya?
untuk melakukan redirect di nginx bisa kita lakukan dengan meng-edit file konfigurasi di nginx atau di konfigurasi domain nginx.